Budaya Perancis

BUDAYA PERANCIS


Secara geografis Perancis terletak di wilayah Eropa letak geografis negara Perancis di Eropa Barat, yang berbatasan dengan Teluk Biscay dan Selat Channel, di antara wilayah negara Belgia dan Spanyol, serta di sebelah selatan Inggris Raya. Kemudian berbatasan dengan Laut Mediterania, Italia dan Spanyol.
Perancis adalah negara tujuan perlindungan utama di Eropa Barat dengan sekitar 50.000 orang tahun 2005 (penurunan 15% dari tahun 2004). Uni Eropa memperbolehkan pergerakan bebas antara negara anggota. Sementara Britania Raya (bersama Irlandia) tidak memberlakukan larangan itu, Perancis melakukan aturan untuk membendung migrasi Eropa Timur. 

Kependudukan 

Penduduk Negara Perancis berjumlah 60.424.210 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduknya 0,3% setiap tahunnya, dan kepadatan penduduk 111 jiwa/km2.Penduduk asli Negara Perancis adalah orang Perancis. Kelompok etnis lain yang terdapat di Perancis berasal dari kaum imigran yang sebagian besar datang dari negara Portugis, Maroko, Italia, dan Tunisia. Bahasa persatuan penduduk Negara Perancis adalah bahasa Perancis.

Bahasa

Di Perancis Kebanyakan orang Prancis berbicara dalam bahasa Perancis sebagai mereka bahasa ibu , namun bahasa tertentu seperti Norman , Occitan , Corsica , Basque , Perancis Flemish dan Breton tetap digunakan di daerah tertentu . Ada juga telah periode sejarah ketika mayoritas orang Perancis memiliki bahasa pertama lainnya (bahasa lokal seperti Occitan ,Katalan , Alsatian , Flemish Barat , Lorraine Franconian , Gallo , Picard atau Ch’timi dan Arpitan ). Hari ini, banyak imigran berbicara lain lidah di rumah.Menurut sejarawan Eric Hobsbawm , “bahasa Prancis telah penting untuk konsep ‘Prancis'”, meskipun pada tahun 1789, 50 persen orang Perancis tidak berbicara sama sekali, dan hanya 12 sampai 13 persen berbicara dengan cukup baik; bahkan dalam bahasa minyak zona, itu biasanya tidak digunakan kecuali di kota-kota, dan bahkan tidak selalu ada di kabupaten terpencil . Luar negeri, bahasa Prancis dituturkan di berbagai negara – khususnya mantan jajahan Prancis . Namun demikian, berbicara dalam bahasa Prancis berbeda dari menjadi warga negara Prancis. Jadi, Francophonie , atau berbicara tentang Perancis, tidak harus bingung dengan kewarganegaraan Perancis atau etnis.Sebagai contoh, speaker Prancis di Swiss tidak “warga negara Prancis”.Asli berbahasa Inggris kulit hitam di pulau Saint-Martin memiliki kewarganegaraan Prancis meskipun mereka tidak bisa bahasa Prancis sebagai bahasa pertama, sementara tetangga mereka berbahasa Perancis imigran Haiti Creole Prancis berbicara namun tetap asing. Sejumlah besar orang-orang keturunan Prancis di luar Eropa pertama berbicara bahasa lain, khususnya Inggris, seluruh sebagian besar Amerika Utara (kecuali Prancis Kanada), Spanyol atau Portugis di selatan Amerika Selatan , dan Afrika di Afrika Selatan .Kata sifat “Perancis” dapat digunakan untuk berarti “warga negara Prancis” atau “Perancis-speaker”, dan penggunaan bervariasi tergantung pada konteks, dengan mantan yang umum di Prancis. Makna yang terakhir ini kadang-kadang digunakan di Kanada, ketika membahas masalah internal ke Kanada.

 Suku

  • Suku bangsa Nordik, bermata biru dan berambut pirang, tinggal di wilayah utara
  • Suku bangsa Alpina, bermata coklat dan berambut pirang, tinggal di wilayah tengah
  • Suku bangsa Mediteran, bermata kecoklatan, dan berambut hitam bergelombang
  • Suku bangsa Slavia, bermata abu-abu biru, rambut pirang keputih-putihan

Sistem Pendidikan Negara Perancis
 
Perancis adalah tergolong negara yang telah maju industrinya di antara negara maju di barat lainnya. Problema-problema yang dirasa belum dapat di selesaikan secara tuntas ialah yang menyangkut masalah kependidikan dari abad ke abad.
Perancis modern adalah perancis yang dimulai dari pendirian Republik Ketiga. Republik ketiga didirikan oleh elmen-elemen republik populasi setelah pasukan Prusia di bawah pimpinan Bismarck menghancurkan kekaisaran kedua pada 1870. Sebelumnya, sudah ada dua sistem pemerintahan dalam bentuk republik. Ketiga, sistem pemerintahan republik mendapat rentangan dari kaum monarki yang tetap setia pada teori bahwa kekuasaan adalah takdir dari Tuhan. Kaum monarki menghimpun kekuatan dari pendukung keturunan bangsawan dan kalangan hararki Gereja Katholik Roma. Kedua kelompok ini telah memperlihatkan tendensi reaksioner kuat yang sesekali berhasil membatasi suara rakyat, keduanya tampil untuk mencoba mengembalikan pemerintahan monarki absolut. Maka, tidak heran jika keduanya sama-sama tidak mendukung pendidikan umum yang bebas.
Di bawah pemerintahan Republik ketiga, lycee dan fakultas universitas negeri diambil alih untuk membentuk inti sistem sekolah menengah yang bertujuan menemukan dan menghasilkan calon-calon pemimpin. Kendati teori warisan status kelas telah ditolak, sistem pendidikan masih sangat selektif. Sistem tersebut sudah memisahkan anak-anak menjadi dua kelas sejak hari pertama mereka masuk sekolah. Akhirnya, hak pilih dijadikan universal bahkan wanita berhak memilih setelah Perang Dunia II, tetapi biaya pendidikan di sekolah menengah tetap melanggengkan diskriminasi kelas.
  • Sistem Penjejangan Pendidikan
Gambaran Umum Sistem Pendidikan di Perancis
Pada dasarnya ada 4 degree :
  • Maternelle (setara playgroup dan TK) mulai dari umur dua tahun
Sejak tahun 1967, semua anak di Perancis dikenakan wajib belajar sampai dengan umur 16 tahun. Seperti di negara-negara lain, sekolah di Perancis dimulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) / Ecole Maternelle sebagai tingkat pra-sekolah. Seorang anak yang sudah berumur 2 tahun dengan ditambah syarat-syarat tertentu sudah boleh masuk TK, walaupun pada umumnya anak-anak masuk TK berumur antara 3 sampai 4 tahun. Pendidikan pra-sekolah dibagi menjadi 3 tingkat: kecil, sedang, dan besar. Pada tahap ini, anak-anak diperkenalkan cara hidup berkelompok, keterampilan sederhana, dan pengenalan huruf-huruf serta angka.
Sekolah TK ini terdiri dari bermacam-macam, diantaranya:
  • Toute Petite Section ( mulai umur 2)
  • Petit Section (3 th)
  • Moyen Section (4 th) ~~ TK A
  • Grand Section (5 th) ~~ TK B
  • Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar dimulai pada usia 6 tahun dan selama 5 tahun: Jenjang Persiapan (CPI), Dasar 1 (CE1), Dasar 2 (CE2), Menengah (CM1) dan Menengah 2 (CM2). Tujuan utama pendidikan dasar ini adalah untuk mengajarkan pada anak-anak kehidupan bermasyarakat memberikan kemampuan membaca dan berhitung dengan persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan menengah (Iycees dan Colleges). Pendidikan ini berkewajiban menggabungkan kepentingan dasar pendidikan dan kesenangan atau bermain suatu pendekatan yang terbukti berhasil pada anak-anak. Dewasa ini hampir 100% anak yang berumur 6 tahun sudah memasuki bangku sekolah dasar. Anak-anak sekolah di TK dan SD negeri dibebaskan dari pembayaran, dan memperoleh buku-buku pelajaran secara gratis.
1ere degree :
  • Cours Preparatoire (CP) – 6th ~~~SD 1
  • Cours Elementaire (CE1) – 7 th ~~ SD 2
  • Cours Elementaire (CE2) – 8 th ~~ SD 3
  • Cours Moyen 1 (CM1) – 9 th ~~ SD 4
  • Cours Moyen 2 (CM2) – 10 th ~~ SD 5
  • Pendidikan Menengah Pertama
Pendidikan menengah tersedia secara tradisional di sekolah negeri yang disebut lycee dan sekolah kotapraja yang disebut college. Menurut sejarahnya, lycee lebih selektif sehingga memilki reputasi sebagai yang lebih sempurna. College cenderung mengakomodasi cita rasa pendidikan modern sudah lebih cepat beradaptasi dengan permintaan umum warga kotapraja yang mendukungnya. Meskipun demikian, kedua jenis sekolah tersebut mempersiapkan siswa untuk ujian baccalaureat sehingga mempersiapkan pula penerimaan ke universitas.
Sekolah menengah bisa dimasuki dari sekolah dasar, tetapi ada jalur lain yang lebih disukai, yaitu melalui classes preparatoire. Classes preparatoire adalah sekolah swasta yang seringkali memilki perkanjian kerja dengan satu lycee atau lebih untuk meyakinkan para orang tua yang menjadi penyantunnya bahwa putra-putra mereka akan diterima disekolah menengah.
2eme degree :
  • 1ere cycle 6eme – 11 th ~~ SD 6
  • 1ere cycle 5eme – 12 th ~~ SMP 1
  • 1ere cycle 4eme – 13 th ~~ SMP 2
  • 1ere cycle 3eme – 14 th ~~ SMP 3, yg lulus menyandang status colleges dan memilih ke jurusan Baccalaureat (jalur umum) ataukah jurusan CAP /
  • BEP (jalur profesionel) 1-2 th setelah itu bisa dapat bekerja.
  • Pendidikan Menengah Atas
Berikut adalah jalur Baccalaureat :
  • 2eme cycle 2 eme – 15 th ~~ SMA 1
  • 2eme cycle 1 ere – 16 th ~~ SMA 2
  • Terminal – 17 th ~~ SMA 3, yang lulus dapat menyandang gelar BAC-S
  • (Scientific), BAC-ES (Economi) atau BAC-L (Litteraire) tergantung jurusan yang diambil di kelas.
  • Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi diselenggarakan dalam beberapa bentuk. Hampir semua akasemi memilki fakultas universitas jenis konvensional, tetapi tidak semuanya mempunyai perangkat fakultas yang lengkap. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sumbangsih universitas dalam bidang-bidang ini diperluas dengan meningkatkan daya tampung kelas pada fakultas-fakultas yang sudah ada ataupun menambahkan fakultas-fakultas baru.
Superieur, ada 3 cabang :
  • – IUT : Instituts Universitaire de Technologie – 2 th, diplome : DUT / BTS
  • Universités – 3 th, diplome : Licence
  • – 4 th, diplome : Maitrise
  • – 5 th, diplome : DESS / DEA /DRT
  • – 8 th, diplome : doctorat
  • Grande Ecole :
  • – ENA : sekolah politik
  • Polytechnic, diplome : Ingenieur & Scientific
  • – HEC – Untuk sekolah Finance commerce
  • – ENS – sekolah calon guru
Sistem pendidikan di Perancis dari awal sudah dapat mendeteksi bakat dan kemampuan anak dan sudah dapat menentukan jurusan sesuai minat anak sejak dini. Jadi, tidak semua anak berlomba-lomba ingin menjadi insinyur atau jurusan teknik. Siswa juga tidak dituntut harus menguasai seluruh mata pelajaran, akan tetapi cukup hanya dasarnya saja, baru bidang yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa dipelajari secara lebih mendalam, sehingga lebih fokus. Terutama yang berminat melanjutkan ke Grande Ecole, harus melewati ujian yang benar-benar ketat untuk dapat masuk. Bagi siswa yang tidak lulus ujian maka ia akan melanjutkan pendidikannya di universitas biasa.
  • Hambatan dan permasalahan dalam pendidikan
Segala hambatan dan rintangan bagi pelaksanaan culture generale itu di berantas habis-habisan dari waktu ke waktu oleh para pemimpin rakyat Perancis. Permasalahan yang menyangkut organisasi atau model sekolah beserta manajemennya masih selalu berkembang dalam masyarakat.
Di antara struktur persekolahan di Perancis yang sering dijadikan permasalahan masyarakat ialah jenjang terbawah ecole Maternelle (taman kanak-kanak), kemudian ke Ecole Primaire (Sekolah Dsar), dan Cours Complementaire (Kursus Tambahan). Dari usia 13 sampai dengan 18 tahun anak didik dengan pendidikan kejuruan sehingga mampu bekerja di bidang pertanian, industri, dan perdagangan.
Permasalahan lainnya adalah gagasan mendirikan “Ecole Unique” (Sekolah Komprehensif) yang diusulkan oleh tokoh-tokoh pendidikan yang pernah ikut berperang melawan nazi Jerman, dalam suatu organisasi “Les Compagnons de I’Universite Nouvelle” (Penganjur Sistem Pendidikan Baru) dengan maksud agar sistem dualistis diubah sehingga tidak ada lagi diskriminasi pendidikan antara golongan kaya dan miskin, dengan dibukanya sekolah yang sejenis dan umum untuk semua yaitu “Ecole Unique” yang di Jerman telah berdiri lama dengan nama “Einheitsschule”. Model sekolah ini tidak pernah didirikan di Perancis, padahal bernilai demokratis.
Permasalahan prinsip lainnya ialah menyangkut kemampuan guru yang masih ditingkatkan. Guru dituntut agar lebih memperhatikan perkembangan kepribadian individual anak didik dan tidak hanya mementingkan pengembangan intelektual semata. Dalam kongres ahli pendidikan di Le Havre tahun 1939 antara lain diputuskan agar guru memperhatikan perkembangan anak didik pada aspek fisik, sosial dan etis dalam pendidikan di samping aspek intelektual dan kultural.
Untuk meningkatkan kualitas guru, maka didirikanlah “Ecole Normale” (Sekolah Guru) dengan masa belajar selama 7 tahun (masa 4 tahun untuk pendidikan umum dan 3 tahun untuk keguruan). Namun demikian problema tentang mutu kependidikan tidak dapat diatasi hanya melalui sekolah guru, tanpa diimbangi dengan peningkatan bidang kehidupan lainnya, seperti ekonomi, dan political will dari pemimpin negaranya. Masalah lainnya adalah bagaimana agar pendidikan tidak terlalu intelektualistis.

Pakaian Tradisional Negara Perancis



Mantova adalah pakaian tradisional yang biasa dipakai oleh para ratu-ratu di negara Perancis. Mantova ini menampilkan siku-panjang, diborgol lengan, dan overskirt itu biasanya ditarik kembali atas pinggul untuk mengekspos rok bawah. Incroyables et Merveilleuses adalah pakaian tradisional ini digunakan oleh para bangsawan untuk menunjukkan kemewahan mereka.

 Makanan dan Minuman Tradisonal Negara Perancis     
 
Masakan Perancis (Cuisine française) adalah jenis masakan yang berasal dari negara Perancis dan berbagai negara lain yang mendapat pengaruh budaya Perancis. Masakan Perancis yang terus berevolusi bersamaan dengan perubahan sosial dan politik dipandang sebagai jenis kuliner yang elegan, penuh warna, kadang-kadang kedaerahan. Selain itu, juga telah dikenal akan kelezatannya dan merupakan golongan kuliner yang rumit dan menantang untuk dikuasai.
Masakan Perancis sangat beragam, dan hampir menyamai variasi masakan Tiongkok. Hal ini disebabkan oleh kegemaran rakyat Perancis menyantap masakan yang lezat serta menyajikannya dengan cara yang menarik. Keragaman ini juga disebabkan oleh keadaan geografi dan iklim yang memengaruhi produksi berbagai jenis bahan makanan, serta juga sejarah Perancis yang panjang. Dikatakan bahwa dengan mempelajari masakan Perancis berarti juga memahami Perancis itu sendiri. Karena keanekaragamannya, masakan Perancis mendapat penghargaan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tanggal 16 November 2010 di Nairobi, Kenya. Hal ini disambut hangat oleh Perdana Menteri François, Fillon yang menyatakan bahwa hal itu adalah pertama kalinya masakan suatu bangsa dijadikan sebagai warisan dunia.
Perancis memiliki sejarah kuliner yang panjang. Pada abad ke-15, Catherine de Medici dari Italia pindah ke Perancis untuk menikahi Henry duc d’Orleans (cikal bakal Raja Henry II), dengan membawa buku-buku masak Firenze yang berisi resep-resep masakan Italia. Pada saat itu, Perancis belum dikenal akan tradisi kulinernya. Catherine membawa para ahli masak dari Italia dan memperkenalkan banyak jenis masakan, cara penyajian, dan aturan persiapan makan malam ke Perancis. Dalam tahun-tahun berikutnya, bangsa Perancis mulai menciptakan masakan yang penuh warna dan cita rasa yang inovatif. Walaupun saat ini Perancis dan Italia telah mengembangkan tradisi kuliner yang sangat berbeda, namun sebenarnya awal mula budaya kuliner Perancis banyak dipengaruhi dari masa tersebut.
Pada tahun 1652, sebuah buku masak pertama Perancis bernama Le Cuisine François ditulis oleh koki terkenal bernama La Varenne. Buku tersebut menjadi bukti bahwa tradisi kuliner Perancis sudah menjadi bagian penting dalam budaya masak dan makan malam di Eropa. Buku itu memberikan penjelasan mengenai metode penyajian, termasuk cara membuat roux, masakan yang terbuat dari campuran tepung dan mentega untuk mengentalkan sup dan saus. Sebelum roux ditemukan, cara orang Perancis untuk mengentalkan sup hanya dengan mencampurkannya dengan roti.
Sampai penjara Bastille dibobol pada tahun 1789, sebagian besar rakyat Perancis adalah petani miskin yang mengonsumsi makanan berupa palawija. Pada abad-abad berikutnya, kaum bangsawan menjadi semakin kuat, yang berimbas pada berkembangnya makanan bermutu sebagai perlambang status sosial. Pada abad ke-19, Haute cuisine atau Grande cuisine (Masakan Haute) mulai tercipta dan disajikan di rumah-rumah bangsawan namun mayoritas masyarakat masih miskin dan menderita kekurangan makanan. Chef Master, Marie-Antoine Carême yang menciptakan metode kuliner Haute berkontribusi dalam memopulerkan toque, topi tinggi berwarna putih yang dipakai bersama seragam chef sampai saat ini.
Masakan Perancis mengalami perubahan besar pada abad ke-20. Metode kuliner haute berkembang pesat dan dikenal akan cara penyajiannya yang rumit dan saksama. Kemunculan masakan baru (nouvelle cuisine) dimulai pada tahun 1970-an menggeser kepopuleran masakan klasik yang rumit. Ciri khas masakan baru ini adalah penggunaan saus krim dan berfokus pada rasa yang murni tanpa menggunakan banyak bahan masakan. Metode ini memengaruhi masakan Perancis sampai sekarang, yang dapat dilihat dengan cara penyajian yang lebih fleksibel dan banyak bereksperimen dengan citarasa non tradisional.
Masakan Perancis modern berawal dari masa Perang Dunia I. Sistem transportasi yang semakin baik di paruh pertama abad ke-20 ikut memopulerkan kedua jenis kuliner kelas atas dan daerah yang sebelumnya terpisah. Pasca Perang Dunia II, industri pariwisata berkembang pesat dan menyebabkan masakan-masakan khusus telah dapat dinikmati warga dengan harga yang terjangkau.
Saat ini dimana saja, rakyat Perancis dapat menikmati berbagai jenis masakan apa saja. Bistro dan kafe menjamur di seluruh negeri dan warga dapat menentukan sendiri kualitas, rasa, dan tampilan masakan. Sekarang, banyak warga negara Perancis yang bekerja di kota-kota besar sehingga mereka tidak memiliki cukup waktu untuk makan siang. Namun, mereka dapat memakan makanan-makanan yang terjual di kafetaria atau bar makanan ringan dengan memesan hamburger atau hot dog.
Kuliner Perancis memiliki cara memasak dan penyajian yang terdiri dari beberapa kategori. Setiap dari tradisi masak ini mewakili budaya makan rakyatnya dan tiap-tiapnya memiliki pendukung dan rumah makan spesialisnya masing-masing.
Cuisine bourgeoise (“masakan klasik”) merupakan jenis kategori kuliner yang meliputi jenis masakan-masakan klasik yang dahulunya merupakan jenis masakan daerah. Jenis hidangan ini terlihat penuh ragam dan menggunakan banyak saus krim.
Haute cuisine atau Grande cuisine (“masakan agung”) merupakan jenis masakan klasik yang disajikan dengan cara yang unik dan ekstrem. Ciri khasnya adalah elegan, ramai, mewah, cenderung berat dikarenakan penggunaan krim yang banyak. Tampilan hidangan pun diperhatikan dengan cermat, misalnya sayuran harus dipotong dengan ukuran yang tepat dan seragam. Bahan-bahan yang dipergunakan merupakan yang berkualitas terbaik. Masakan jenis ini dikenal dengan harganya yang mahal.
Cuisine nouvelle (“masakan baru”) merupakan jenis kuliner baru yang berkembang pada tahun 1970-an sebagai reaksi menentang sekolah memasak klasik. Masakan yang disajikan sederhana dan kurang ragam serta tidak menganjurkan penggunaan saus krim yang terlalu banyak. Cara penyajiannya pun tidak rumit serta lebih singkat. Bahan-bahan yang digunakan adalah khas regional dan musiman.
Cuisine du terroir adalah jenis masakan yang memfokuskan pada pengembangan sajian khas daerah. Ciri khas masakan ini adalah sedikit bersifat kedaerahan. Bahan-bahan yang digunakan adalah produk-produk khas lokal. Pada saat ini, Cuisine du terroir lebih banyak menarik minat warga Perancis sehingga mengalami perkembangan yang pesat.
Perancis memiliki khazanah masakan daerah yang sangat beragam, dimana setiap warga memasak dengan cara yang berbeda-beda pula. Warga di daerah kota besar seperti Paris, menikmati baik masakan daerah maupun masakan yang sudah dikenal secara nasional. Di sana, terdapat banyak restoran-restoran masakan regional yang menghidangkan masakan dengan rasa seperti dari daerah asalnya. Sementara, orang-orang tua dan warga di daerah pedesaan lebih dekat dengan masakan daerahmereka masing-masing. Namun, begitu banyak masakan khas daerah yang digemari di seluruh negeri, contohnya seperti Coq au vin dan Foie Gras, yang mana kualitas, bahan, dan cara penyajiannya tetap paling baik di daerah asalnya.
Orang Perancis umumnya sangat paham dalam memilih bahan-bahan khas lokal yang lebih segar dan berkualitas lebih baik untuk masakan mereka. Contohnya seperti apel segar, beri-berian, bawang perai, jamur, labu, dan persik. Daging yang digunakan antara lain unggas, sapi, babi, lembu, domba, dan sapi muda. Sedangkan, daging hasil buruan banyak dikonsumsi selama musim berburu yang berlangsung dari awal musim gugur sampai Februari. Selain itu, setiap daerah memiliki produk anggur dan kejunya masing-masing.
Daerah-daerah pesisir, seperti Brittany dan Normandy di barat laut menggunakan bahan ikan laut dan udang lebih sering dibanding daerah-daerah di pedalaman. Daerah-daerah penghasil buah-buahan atau herba mengombinasikan produk mereka dalam masakannya. Daerah barat laut banyak menggunakan mentega dan krim asam (crème fraiche) dan buah apel.
Wilayah Perancis Selatan yang bernuansa Mediterania menghasilkan produk jamur, daging bebek, herba, tomat, minyak zaitun dan rebusan kacang dengan daging yang dinamakan cassoulet. Daerah Perancis Utara, memiliki hasil-hasil khas rumah pertanian yang melimpah seperti apel, produk susu, daging babi, kentang, sosis dan bir.
Berikut beberapa makanan-makanan khas negara Perancis yang terkenal di dunia adalah sebagai berikut:

 Crêpe

 Crêpe adalah panekuk tipis yang terbuat dari gandum dan merupakan makanan yang sangat digemari di seluruh Eropa dan tempat lainnya. Bahan utamanya adalah terigu, telur, susu, mentega, dan garam. Terdapat dua jenis crêpe, yaitu crêpe manis yang terbuat dari tepung gandum dan crêpe asin yang terbuat dari tepung buckwheat. Crêpe dapat digulung atau dilipat, dan dapat juga diisi dengan berbagai macam isi. Crêpe dapat dimakan dengan makanan apapun apabila ia diasinkan, dan diisi dengan keju, asparagus, ham, telur, ratatouille, jamur, atau produk daging lainnya. Crêpe yang manis dapat dijadikan sebagai hidangan penutup. Crêpe dapat diisi dengan berbagai jenis makanan manis: selai, cokelat lelehan, susu, es krim, buah beri, kacang, kayu manis atau cinnamon, dan sebagainya. Sebagai topping atau atasnya dapat digunakan gula (bubuk), jus lemon, whipped cream, buah-buahan yang dipotong, dan sebagainya. Sebuah crêpe tipikal yang berasal dari Perancis adalah Crêpe Suzette, sebuah crêpe dengan sedikit kulit jeruk yang diparut dan minuman keras liqueur (biasanya Grand Marnier) yang kemudian dipanaskan. Merupakan hal yang cukup umum juga untuk menggulung atau melipat crêpe, lalu digoreng, dipanggang atau disaute, tidak seperti blintz, meskipun persiapannya mirip. Di Perancis, crêpe biasanya disajikan secara tradisional pada Candlemas (La Chandeleur), pada tanggal 2 Februari.

Escargot

Escargot adalah makanan terkenal Perancis yang menggunakan bahan dasar bekicot. Bekicot mungkin bukan makanan yang lezat bagi banyak orang. Namun, apabila dimasak dengan tepat dapat dibuat menjadi makanan lezat. Daging bekicot sangat kaya protein, vitamin B2 dan mengandung asam amino yang baik untuk tubuh. Escargot di Perancis biasanya dimasak dengan mentega dan bawang putih yang membuat rasanya benar-benar lezat. Escargot merupakan masakan berbahan baku daging bekicot yang berasal dari Perancis. Di Jepang pun demikian halnya, bahkan pengolahan bekicot ini begitu sederhana, hanya dengan bumbu jahe, cuka, dan pemanis. Creswell dan Kopiang (1981) merinci komposisi kimia bekicot, ternyata dagingnya memang kaya protein. Cangkang bekicot kaya kalsium dan dalam daging tersebut masih terdapat banyak asam-asam amino.
Sementara itu sumber data lain menunjukkan, protein yang terkandung sekitar 12 gram per 100 gram dagingnya. Kandungan lain adalah lemak 1%, hidrat arang 2%, kalsium 237 mg, fosfor 78 mg, Fe 1,7 mg, serta vitamin B komplek terutama vitamin B2. Selain itu kandungan asam amino daging bekicot cukup menonjol. Dalam 100 gr daging bekicot kering antara lain terdiri atas leusin 4,62 gr, lisin 4,35 gr, arginin 4,88 gr, asam aspartat 5,98 gr, dan asam glutamat 8,16 gr.

Croissant

 Croissant adalah salah satu roti Perancis yang paling populer di seluruh dunia. Kata “croissant” dalam bahasa Perancis berarti bulan sabit, sesuai dengan bentuk roti ini. Roti croissant bisa didapatkan dengan mudah di toko roti, supermarket, hingga hotel berbintang. Jenis roti ini sangat beragam seperti croissant keju, croissant coklat, croissant almond dan croissant sandwich. Roti croissant biasa dikonsumsi oleh warga negara Perancis sebagai menu sarapan di pagi hari. Di negara-negara lain juga sangat mudah menemukan croissant, namun croissant asli Perancis mempunyai rasa yang khas dengan mentega yang sangat lezat.

Musik dan Alat Musik Tradisional Negara Perancis

Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik adalah sejenis hiburan. Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.
Bagi orang Perancis, kebudayaan adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itu, Perancis dikenal sebagai negara yang kaya akan seni dan budaya, termasuk seni musik. Perancis sendiri memiliki beragam jenis musik. Mulai dari musik folk yang tersebar di Brittany, Limousin, Gascony, Corsica dan Auvergne, musik jazz yang populer di Paris sejak tahun 1920, musik funk/techno, musik rock 
yang mulai berkembang sejak tahun 80-an,  musik hip hop, musik rai, dan musik klasik. Era klasik di Eropa termasuk Perancis berkembang sejak 1750-1820. Meskipun hanya berlangsung selama 70 tahun, tetapi ada perubahan besar yang mempengaruhi perkembangan musik pada masa itu. Musisi-musisi klasik terkenal di Perancis adalah sebagai berikut:

  Hector Berlioz


Hector Berlioz dilahirkan di Lyons di Isère, Perancis pada tahun 1903. Ayahnya adalah seorang dokter, dan dia juga memulai studi medis atas perintah ayahnya. Tetapi pada tahun 1824, Hector berhenti dari sekolah medis dan menjadi seorang musisi. Pada 1826 ia memasuki Konservatorium di Paris sebagai seorang mahasiswa. Hector tidak berasal dari keluarga kaya, karenanya ia membiayai kehidupannya dengan menulis, menyanyi, dan mengajar. Pada saat itulah dia sudah mulai menulis musik. Hamlet adalah salah satu drama Shakespeare yang menjadi salah satu faktor pendukung Hector sehingga ia menyukai musik. Tidak hanya membuatnya menyukai musik, tetapi juga membuatnya jatuh cinta dengan Harriet Smithson, yang bermain sebagai Ophelia, kecintaannya pada kedua hal tersebut memainkan peranan besar dalam penulisan Symphonie Fantastique, yang sampai hari ini masih menjadi salah satu karya terbaik Berlioz.
Sejak berhasil dengan pertunjukan pertamanya pada tahun 1839, nama Berlioz mulai terkenal di seluruh eropa. Perjalanan Eropa ini berlanjut selama beberapa tahun, dan Berlioz terus menulis karya-karya baru. Salah satu karya terkenal muncul dari periode ini –La Damnation de Faust – yang mengikuti cerita Faust Goethe. Ia juga menulis sebuah opera, yaitu The Trojans. Berlioz adalah salah satu musisi klasik terbaik Perancis, karena ia telah berhasil memberi warna baru dengan musiknya yang ideal romantis yang mewakili alam. Berlioz adalah seorang komposer yang pantang menyerah, walau pada awalnya ditolak masyarakat Perancis, ia tetap berkarya, dan kini musiknya menjadi inspirasi bagi musisi lainnya.
Karya-karya Terbaik Hector Berlioz adalah:
  • Symphony Fantastique
  • Roma Karnaval
  • Damnation de Faust
  • Requiem, Grande Masse des Morts
Alat-Alat Musik Tradisional Negara Perancis



Sebelum ada alat musik modern seperti gitar, piano, ataupun biola. Alat-alat musik tradisional lebih dahulu digunakan untuk mengeluarkan suara merdu, bahkan tak jarang menjadi ciri khas dari suatu daerah. Negara Perancis memiliki alat musik musik tradisional yaitu Bagpipe. Bagpipe adalah alat musik tradisional yang berbentuk kantung udara yang terbuat dari kulit. Kantung itu akan membesar pada saat di tiup. Udara dalam kantung lalu ditekan agar udara keluar melalui beberapa pipa yang menghasilkan nada. Negara Perancis memiliki alat musik jenis bagpipe yang Biniou (atau Biniou Kozh “gaya bagpipe lama”); mulut bagpipe ditiup dari Brittany, daerah Celtic barat laut Perancis. Jenis bagpipe ini adalah jenis alat musik yang paling terkenal dari Perancis. The great Highland bagpipe juga digunakan dalam marching band yang disebut bagadoù dan dikenal sebagai Biniou braz (“bagpipe besar”).
Jenis-jenis bagpipe di negara Perancis adalah sebagai berikut:
  • Veuze adalah sebuah bagpipe yang ditemukan di Perancis Barat sekitar Nantes dan ke rawa-rawa Breton.
  • Cabrette sebuah bagpipe dimainkan dengan cara bellow—ditiup, bermain di daerah Auvergne dari pusat Perancis.
  • Chabrette (atau chabretta) adalah sebuah bagpipe ditemukan di wilayah Limousin dari tengah Perancis.
  • Bodega (atau craba) adalah sebuah bagpipe ditemukan di wilayah Languedoc Perancis selatan, terbuat dari kulit kambing keseluruhan.
  • Boha adalah sebuah bagpipe ditemukan di Gascogne dan Landes wilayah barat daya Perancis.
  • Musette Bressane adalah sebuah bagpipe ditemukan di daerah Bresse dari timur Perancis.
  • Cornemuse du Centre (atau Musette du centre) adalah sebuah bagpipe yang berasal dari wilayah Tengah Perancis).
  • Chabrette Poitevine adalah sebuah bagpipe ditemukan di daerah Poitou barat-tengah Perancis.
  • Caramusa adalah sebuah bagpipe kecil dengan drone paralel tunggal, asli Corsica.
  • Musette bechonnet adalah sebuah bagpipe yang ditemukan oleh Joseph Bechonnet (1820-1900 M) dari Effiat.
  • Bousine adalah sebuah bagpipe droneless kecil bermain di Normandia. (Fr: Bousine)
  • Loure adalah sebuah bagpipe Norman yang memberikan nama menjadi Perancis Baroque loure tari.
Tarian Tradisional Negara Perancis


Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.
Tarian tradisional negara Perancis adalah tari Quadrille. Tarian Quadrille adalah tarian populer yang berasal dari Perancis dan Inggris pada abad ke-18 dan ke-19. Tarian ini menyoroti keanggunan dan perilaku kaum elite. Terdapat dua jenis tarian Quadrille, yaitu Long Way Set Formation (campstyle) dan Square Quadrille (ballroom). Campstyle adalah tarian yang terutama dilakukan di daerah pedesaan. Dalam tarian ini, empat pasangan berdiri dalam dua baris dan saling berhadapan, semuanya bergerak pada waktu yang sama. Sementara itu, ballroom sebagian besar dilakukan di kota tempat para kaum elite tinggal. Dalam tarian ini, mereka mencoba untuk menciptakan suasana yang elegan.

Quadrille merupakan tarian yang terkenal setelah terjadi emansipasi. Tarian ini biasanya dilakukan pada saat pesta teh, perayaan keluarga, perayaan hari tinju, perayaan tahun baru, dan acara pernikahan. Tarian Quadrille akan diiringi oleh musik Mento yang dimainkan dengan berbagai lagu tradisional Eropa. Alat musik yang digunakan adalah biola, seruling, pikolo, trombon, klarinet, terompet, banjo, gitar, gendang, drum, garputala atau double bass. Popularitas tarian ini menurun setelah muncul musik Amerika dan kalipso pada tahun 1950-an. Saat ini, Quadrille dilakukan pada perayaan festival tahunan. Tarian Quadrille berkembang di Perancis selama abad ke-18 sebagai tarian yang ditujukan kepada Napoleon. Lalu, tarian ini dibawa ke Inggris dan diperkenalkan pada kolonial Karibia pada awal abad ke-19 sebagai hiburan di acara sosial untuk pekebun.

Perilaku Warga Negara Perancis
Seperti masyarakat Eropa yang pada umumnya mengikuti gaya hidup orang barat, kehidupan di Perancis tidak jauh berbeda. Sebuah rumah akan dihuni oleh ibu dan ayah serta anak atau ditambah kakek-nenek, hal tersebut merupakan hal yang normal. Pada umumnya, seorang ayah akan bertugas mencari pekerjaan guna menafkahi keluarga, sementara seorang ibu mengurus pekerjaan rumah dan mendidik anak. Namun, semua ini berangsur mengalami perubahan sejak adanya gerakan kesetaraan gender oleh kaum perempuan sekitar tahun 1970. Sejak saat itu, seorang ibu bebas melakukan apapun yang dilakukan seorang ayah, seperti bekerja dan sebagainya.
Sejak akhir tahun 1960 atau awal 1970, pola hidup keluarga di Eropa khususnya Perancis mengalami perubahan seperti:
  1. Penurunan jumlah pernikahan
  2. Peningkatan hubungan tanpa pernikahan (cohabit)
  3. Peningkatan jumlah perceraian
  4. Penurunan jumlah kelahiran anak
  5. Kenaikan jumlah keluarga dengan orang tua tunggal
  6. Peningkatan jumlah orang yang hidup sendirian
  • Rutinitas Keseharian Warga Negara Perancis
Orang Perancis biasanya akan memulai hari mereka sekitar pukul 7 pagi. Mereka sarapan dengan segelas kopi atau teh, sereal, roti yang dimentegai ditambah selai serta jus buah. Sang ibu akan mengantar anaknya pergi ke sekolah lalu berangkat kerja dan seorang ayah akan langsung pergi ke kantor.
Sebagian besar wanita di Perancis adalah wanita karier yang memiliki kesibukan yang sangat banyak sehingga anak-anak kadang makan malam di sekolah. Banyak orangtua di Perancis yang menggunakan jasa penitipan anak sekolah atau menyewa pengasuh untuk mengurus anak, khususnya ketika jam kerja tidak sesuai. Pukul setengah 9 malam anak-anak biasanya diharuskan pergi tidur.
Warga negara Perancis sangat menyukai roti baguette dan mereka sering mengakui hal tersebut. Biasanya, mereka memegang dua roti baguette di tangan, dengan sebagian kecil sudah terlebih dahulu digigit. Mereka tidak akan langsung melahap roti tersebut. Namun, biasanya mereka akan menyobek sebagian kecil dari roti tersebut dengan tangan mereka untuk dilahap, dan mengulangi proses tersebut sampai roti tersebut habis. Mereka juga menyajikan roti di atas meja dan bukan di atas piring. Budaya warga negara Perancis adalah menyobek sepotong roti dan mencampurnya dengan saus tersebut sebagai makanan penutup.
Anak-anak di negara Perancis lebih memilih untuk memakan makanan ‘orang dewasa’. Anak-anak di negara ini dapat mencicip berbagai macam makanan, yang membantu mereka untuk mengapresiasi makanan dari usia dini. Indra perasa mereka yang masih muda terekspos ke berbagai macam rasa, yang mungkin merupakan asal muasal mengapa masakan Perancis sekarang telah berevolusi menjadi masakan yang dikenal sekarang—yang merupakan salah satu masakan terenak di dunia.
Warga negara Perancis terkenal dengan gaya hidup yang sopan. Sebagai contoh, seorang wanita baru saja mau melangkah keluar kafe dan seorang pria yang tidak ia kenal bersedia membantunya mengenakan jaket dan membukakan pintu untuknya. Di negara Perancis, hal tersebut merupakan etika orang Perancis. Untuk menolak perlakuan semacam ini justru akan dianggap tidak sopan di Perancis.
Selain terkenal dengan gaya hidup yang sopan, warga negara Perancis terkenal dengan tingkat solidartitas yang sangat tinggi. Warga negara Perancis dapat saling membantu meskipun dalam hal-hal kecil sekalipun walaupun mereka tidak mengenal satu sama lain. Sebagai contoh, menawarkan bantuan kepada orang buta untuk menyebrang yang sama sekali tidak dikenal dan membantu seorang tua membawakan barang-barang belanjaan mereka.
Warga negara Perancis memiliki kepercayaan bahwa mengapresiasi hal-hal baik namun mengacuhkan hal-hal negatif yang ada merupakan sesuatu yang dianggap naïf karena warga negara Perancis percaya bahwa melihat ketidaksempurnaan merupakan tanda-tanda dari kompetensi dan kecakapan. Pada saat seseorang berurusan dengan warga negara Perancis maka ia harus selalu siap akan adanya kritikan.
Warga negara Perancis memiliki kebebasan dalam berbelanja bahan-bahan makanan dan masakan di Perancis karena mereka harus mengepak dan mengatur pengepakan barang belanjaan mereka. Karena tidak akan ada karyawan yang membantu mereka membungkus barang-barang belanjaan mereka di tas plastik dan membawa barang-barang belanjaan tersebut ke dalam kendaraan mereka. Hal lainnya adalah apabila mereka sampai di rumah dan mendapati beberapa telur yang dibeli pecah, keju yang dibeli berbau deterjen mereka tidak dapat menyalahkan siapapun kecuali diri mereka sendiri. Hal tersebut dianggap sebagai pelatihan diri dan mental. Hal tersebut juga merupakan gambaran dari macam pelayanan pelanggan yang mereka dapatkan di supermarket.
Berlawanan dengan beberapa budaya di negara lain, warga negara Perancis lebih suka berlama-lama dalam hal-hal tertentu. Sebagai contoh, pada saat mereka memesan secangkir kopi, mereka menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menghabiskan secangkir kopi. Warga negara Perancis lebih menyukai menikmati kopi secara perlahan-lahan karena mereka sangat mengapresiasi kebersamaan dengan orang yang mereka ajak ataupun buku yang mereka baca di dalam kafe.
  • Kehidupan Kota dan Negara
Berpenduduk 61 juta jiwa membuat Perancis menjadi negara dengan populasi tertinggi di Eropa. Sekitar 44,2 juta orang berada di daerah perkotaan (75,5%). Diperkirakan, setiap ada 10 orang maka 2 diantaranya adalah tinggal di Kota Paris. Padahal Paris bukanlah kota terbesar, tidak seperti Lyon, Marseille, dan Lille.
Orang-orang di Perancis menganggap bahwa memiliki mobil adalah sebuah keharusan. Setidaknya mereka harus memiliki satu buah mobil untuk bepergian ke kota. Hidup kedaerahan hampir sulit ditemukan disini, anak-anak bahkan harus berangkat sekolah ke kota begitu juga orang tua mereka yang bekerja.
Usaha-usaha kecil (jika di Indonesia disebut dengan UMKM) sudah menghilang, yang ada hanyalah mall yang berkembang hingga ke desa. Fasilitas publik yang modern memang mudah diakses, sekitar 90% dari penduduk Perancis dapat mengaksesnya hanya sekitar satu jam dari rumah mereka.
  • Hiburan dan Aktivitas di Waktu Luang
Pergi ke kolam renang, perpustakaan, belanja, menonton acara adalah cara warga negara Perancis menghabiskan waktu luang mereka. Di sisi lain remaja perempuan lebih tertarik dengan aktivitas seperti karaoke-an. Selebihnya, di waktu libur mereka juga sewaktu-waktu pergi ke pantai/laut atau gunung untuk menikmati liburannya. Beberapa warga juga ada yang hanya tinggal di rumah.
  • Nilai-Nilai dan Cara Berpikir Warga Negara Perancis
Sejarah dan budaya yang kaya merupakan warisan terbesar Perancis. Kesalahan orang Perancis adalah berlebihan dalam mencintai negara mereka. Itulah yang kadang membuat mereka hanya memiliki sedikit kepedulian terhadap negara-negara asing. Negara Perancis adalah negara yang modern, tetapi mereka masih sangat tradisional dalam cara berpikir.
Kaum pria di negara Perancis sangat menghargai dan menghormati kaum wanita. Sebagai contoh, seorang pria akan selalu mengizinkan seorang wanita berjalan terlebih dulu, terutama ketika hendak memasuki pintu untuk memasuki sebuah ruangan. Negara Perancis bertentangan dengan negara Eropa mengenai keberadaan kaum Gay. Di negara Perancis, sejumlah politisi masih terus berjuang menolak serikat kaum Gay.

Kehidupan Beragama di Negara Perancis

Perancis adalah negara sekuler (France laïque) (berdasarkan hukum atau undang-undang yang memisahkan antara agama dan negara pada tahun 1905). Sekularisme adalah sebuah prinsip yang sangat melekat di masyarakat Perancis. Hal tersebut merupakan sebuah simbol untuk menyatukan berbagai pendapat yang ada, menyatukan seluruh agama atau kepercayaan yang berbeda-beda. Tidak sama dengan Indonesia dimana agama tertulis pada kartu identitas, Perancis justru melarang pertanyaan yang berhubungan dengan agama atau memasukkan unsur agama dalam urusan hukum negara. Negara dan agama, adalah dua hal yang terpisah di Perancis. Beberapa organisasi religius seperti, Scientology, Children of God, Unification Church, dan Order of the Solar Temple, menganggap bahwa agama adalah pemujaan.

 

Komentar